Rabu, Juni 17, 2009

Membaca Jiwa Seorang Sie...


aku menggeliat

perih dijiwaku mengabarkan keengganan yang saling berebut perhatian

lelah ini menusuk jantung dan rasa

perasaan nelangsa makin berkibar tak terelakkan


aku menyanyikan kedukaan yang berlarian dimata

sakit didada

menjemukkan ketika aku harus melihat belasan tangan menggapai padaku

" hendak kemana kau...kembali !!! "


bilur bilur luka memerah

asmara hanya membawa petaka

mencampuradukkan rindu dan benci

melemparku dari tangga tertinggi


aku menangis lagi

aku bertanya lagi

aku merindumu lagi

aku membencimu lagi


seperti membara gelisah yang terbawa dipelitamu

berjatuhan bagai daun yang rontok terkikis angin

rinduku biru

mencemaskan


ketika tanganku semakin melemah

aku melihat bidadari melangkah mendekat

berayun ditangkai - tangkai gemerlapan

membawa damai yang terasa terlambat


inikah akhirku

inikah ceritaku

inikah penutupku

melebur dalam cawan putih

tiada gemerlap

tiada prasangka

tiada derita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar