Selasa, Desember 09, 2008

Keluhku

Apa yang tersimpan didada
Dia memberikan siksaan batin dijiwaku
Berkali – kali di hempaskan rasa yang telah tercipta nyata
Apakah dia punya kuasa atasku...?
Hingga aku harus berderaian airmata lagi

Jumat, November 14, 2008

HEI...

Hei…

Aku kembali lagi, meskipun ada rasa yang belum sempurna ditunaikan
Masih dan masih mengendap – endap dijiwaku
Mengintip dan enggan pergi
Akupun bertanya dalam hatiku
Sesekali mencoba berdamai dengan situasi yang melingkungiku
Tapi selebihnya terkadang menyakitiku pelan – pelan
Huh…apapun itu sungguh membuat sesak dadaku
Hei…kemana saja kau ??
Aku sudah sangat kepayahan disini


Bantu aku keluar
Rasanya tak sanggup bertahan lebih lama lagi
Bohong bila kukatakan aku baik – baik saja
Mengapa engkau belum juga menampakkan kesungguhan…?



Senin, Oktober 27, 2008

ketika

Ketika Angin jaman menerpamu Di atas cadas ataupun lumpur cemarTeruslah mewangi wahai kuntumkuTetaplah indah di padang liarHingga kaulah yang akan dipetikSebab mekarmu hanya sekaliIlalang yang terhamparDesau angin dan dengung kumbang-kumbangAngin zaman memang telah berubah arahSampai waktu milikmu akan tibaJangan pernah hilang wangimu tersia-siaCahaya cinta yang diberkatiDibalut kepak sayap para bidadariInilah hari yang dinantiketika madu suci temukan kumbang sejatimenjaga dan memilikiwangimu dengan namanya



241008

Senin, Juli 28, 2008

Benarkah aku yang salah...

Ada kekacauan yang bermain dibenak
Seperti jiwa seorang pemberontak
Keluh kesahku tentang siapa dia
Hm...

Berkali di koyakkan perasaanku
Selalu katanya mengiris – iris hati
Siapa peduli, aku...

Bila aku pergi
Mungkinkah segalanya akan membaik
Karena sebenarnya aku telah mengalah demi dia
Katakan, aku salah...???

Seperti janjiku pada diri sendiri untuk takkan pernah lagi membalas sapanya
Untuk menutup tiap celah dihatiku
Katakan aku bisa !!!!

Tapi mengapa masih juga dia menyisakan lara
Tiap sapa yang tak bersambut menghadirkan tanya
Aku hanya ingin tahu kabarnya
Ada apa ???
Katakan sekali lagi, aku salah...???
Aku tak kuasa mendiamkan dirinya
Huh...memang aku tak punya nyali
Hatiku sangat rapuh

Jumat, Juli 25, 2008

Sahabat

Pagi itu aku masih malas-malasan ditempat tidur, lalu sebuah nada bergetar lincah dari benda kecil didekat telingaku,ah sebuah sms masuk....tapi aku masih malas untuk sekedar membukanya.
Aku masih juga terlena dengan pikiran - pikiranku sendiri....
Lama selang dua jam baru kubuka siapa gerangan yang ber sms sepagi ini.
Ternyata berita yang kubaca menyesakkan dadaku....ayah dari temanku pergi untuk selamanya...aku terhenyak beberapa saat...Innalillahi...masya Allah...aku nggak percaya...
kucari nama temanku di phonebookku, lalu kuhubungi dia, ah tak diangkat juga...
masya Allah...aku masih belum percaya...dan tanpa kusadari ada yang hangat mengembang dipelupuk mata.
Aku jadi ingat sosok temenku, dia yang dulu selalu bersamaku, selalu ceria bersama dan kini dia menangis...
Memang musibah ini tak bisa diprediksi datangnya, hanya karena jatuh beliau langsung dipanggil pulang ke Rahmatullah...Innalillahi..., siapa yang bisa menebak usia...tak ada yang tahu...
Aku hanya bisa berdoa semoga dia tegar, dan tetap bisa melanjutkan hidupnya dengan semangat yang lebih baik...
Meski tak bisa meringankan bebanmu wi, semoga kau selalu dalam lindunganNya...Amin...
Pagi itu kurasakan angin menyentuh wajahku...dingin...
Doaku untuk sahabatku...
Semoga kau selalu damai...

Senin, Juli 21, 2008

Menjemputku

Ada bias terpancar menuju hati
Entah itu rindu yang lama kesepian dan sendiri
Seperti mentari tertutup gelombang cinta yang sesaat
Lalu
Tubuhku membeku
Tatapanmu meruntuhkan gelisah yang bertubi – tubi
Memilukan

Tanganmu kurasakan begitu dingin
Mungkinkah keadaan akan menjadi lebih baik lagi
Seperti ribuan panah cahaya yang menusuk jantungku
Menyilaukan
Memahatkan namamu
Keluhku bersarang dibenak
Kapan kau akan datang memberi keteduhan

Seperti biasa senyummu bagitu menyimpan misteri
Membawaku kembali bernostalgia
Ingin rasanya selalu kugenggam tanganmu
Bersisian menuju langit harapan
Kapan waktumu untuk menjemputku...

Kamis, Juli 10, 2008

Senja yang Indah


aku pernah bermimpi tentang tempat ini
desir anginnya sangat kukenal
sebuah siluet maya yang selalu terlewatkan mataku...
entah kapan bisa kunikmati senja romantis ini
bersama sapuan angin
pelan menyentuh wajahku
memainkan senandung lagu...
ah senja yang kian jauh...

Luka

Seperti biasa
Sapa dan maaf mengurai tanpa makna
Ada deraan yang menyiksa batin
Saat maaf darimu membuka sapa

Lalu terulang lagi salah yang sama
….

Hingga luka itupun mengalir lagi
Memerah …
Berdarah ...

Senin, Juli 07, 2008

Lorong yang Panjang

aku seperti berjalan dikegelapanmu
jauh tak terjangkau
sepi, tak kulihat cahaya
aku seperti bicara sendiri
tiap kata tertelan dalam sunyi
aku bagai melangkah dalam lorong yang panjang
lorong ini seperti tak berujung
lelah aku ditelannya
seperti kepayahan
seperti kerlip yang kian padam
aku mencarimu...sungguh aku mencarimu
mungkin engkau akan membawa pelita padaku
berjalan disebelahku
memecahkan kesunyian bersama
entah sampai kapan...

Senin, Juni 30, 2008

sang pengintai

kutelusuri setiap jejak beritamu, meski menunggu dan letih bergejolak dipikiranku
aku masih disini, mungkin tanpa kau sadari...
setiap awalan yang berkaitan denganmu adalah topik yang selalu memancingku
aku tahu ini tidaklah benar, karena aku selalu jadi bayanganmu
seperti biasa, ditempat favoritmu aku menunggu
berharap cemas apa gerangan beritamu hari ini
kau telah menghipnotisku dengan segala candu yang terbias dari pancaranmu
entah sampai kapan...
aku kan jadi pengintaimu

Kamis, Juni 26, 2008

Derai

Meski aku berlari jiwaku masih tertahan disini
Resahnya hati yang kian jauh
Seumpama malam yang pekat tiada cahaya

Masih nanar mataku yang haru biru akan perjumpaan terakhir lalu
Tak bisa menerima bahagia yang bersemayam dijiwamu
Akankah engkau terlupakan…

Derai yang melagukan sunyi masih berdenting ditelingaku
Puncaknya memberi luka yang dalam
Maafkan jika aku belum ikhlas
Melepasmu....

Rabu, Juni 18, 2008

Elegi hati

Berkata – kata dan menekankan diri atas janji
Lalu mencari pembenaran saat tak tertunaikan
Manusia memang rapuh
Illahi…
Terlalu banyak kelalaian yang bersembunyi atas ketidakberdayaan
Selalu diri sibuk mencari - cari alasan
Entah sepanjang apa rangkaian kata atas kesalahan diri
Masih juga hati berani meratap, menggugat, memaklumi diri sendiri
Illahi…
Mengapa masih juga aku cemburu
Begitu banyak rahmat yang telah Kau limpahkan namun masih juga tiada cukup bagiku
Illahi…
Ampunilah karena masih saja disaat sujud panjangku terselip ke-egoan
Keraguan akan dekatnya Engkau layaknya denyut nadi
Karena saat kemeranaan merajai hari, aku sangat kesepian
Dimana Engkau…?
Mengapa aku masih juga cemburu
Aku malu
Bagaimana membiasakan diri ikhlas
Bagaimana membiasakan diri jujur
Bagaimana membiasakan diri bersungguh – sungguh
Bantu aku Ya Rabb…

ah...males niy

aduh...males banget sih...
rasanya mata ngantuk beratz...apa tadi makan kebanyakan ya...???
ah...lega juga masih ada bonus untuk pulang cepet...
aku bener-bener ga ada semangat hari ini
duhhh mataku...pingin merem aja
huh...

Selasa, Juni 17, 2008

senyawa hati

mestinya hati tak pernah salah dalam bermimpi
mestinya hati tahu apa yang terbaik untuk jiwa
namun hati kerap lemah
hati juga tak bermata
hati hanya bisa bisu
menahankan kehendaknya...