Selasa, Agustus 11, 2009

Ketika rasa itupun memilih...

Ada kalut yang tiada mampu terlerai satu satu...
Diam...masih tak beranjak dan menceritakan keenggenan yang masih riang menyapu kisi kisi digelap malam
Ada duka diwajah, ada rindu pula dihati
Masih diam saja...
Kenapa...alasanya begitu tak berwujud, hanya selisih sekian waktu saja engkau tiada bersabar...
Tiada elok paras terlihat dengan bisu yang seolah - olah beku, dan itu sungguh menyulitkan...
Ketika rasa itupun memilih untuk senantiasa membiarkan murai berkicau kian semarakkan hari wajahmu tiada jua berubah
Lalu bagaimana keputusanmu akan ini ???

Masih menunggu jawabanmu hingga diujung cerita...

Apa kau tak yakin dengan harapanmu, tidak mungkin bila senja tak datang sore ini kan....???
Bukankah dunia tak pernah meninggalkanmu...
Tolong, singgahlah sebentar...
Untuk kupinjamkan rangakaian kata - kata
Bila nanti bertemu malam...

Rabu, Agustus 05, 2009

Jangan...renggut ia dariku

Sebuah peristiwa minggu lalu, ketika kesabaran mengetuk pintu rumahmu
Ada luka dimatanya....mengembang bagai permata di ujung safana
Setelah letih mencari, harapan berujung impian
Dia hanya tawar saja....berujar dengan membelakangimu
Seolah ragu untuk membagi berita yang ia bawa
Kesedihan, masihkah engkau memghimpit rumah yang ingin kau tinggali
Memang harapan bukan milikmu seorang
Jangan....jangan renggut ia dariku
Ratapmu...erangmu...keluhmu
Mungkin kesabaran harus selalu bersamamu, menemani mimpi dan harapanmu...
Bukankah sudah takdirnya setelah malam akan berangsur pagi
Biarkan mengalir bersama ceritamu
Biarkan luka hanya lewat saja....
Hanya bertamu sejenak...
Karena airmata bukanlah sebagai penyesalan...