Jumat, Juli 30, 2010

Di Belakangku



Menghempaskan mimpi, melewatkan sesaat
menikam dari ketinggian
sayangnya aku harus pergi...
melewatkan angin bukit untukmu sendiri
sambil isyaratkan doa untuk kembaliku

Menyematkan rindu didadamu
apakah kita bagai sepasang merpati yang akan segera bersama
laju rindu berteriak memanggilku pulang

Biarlah
berdiri sendiri
dikejauhan
membelakangimu...

Kamis, Juli 29, 2010

Aku Tak Pasti


Lihatlah senja hanya datang di ujung hari saja
Tak bertahan lama menghiasi keindahan mata
Bertahan seperti kesukaanku padamu
Seandainya bisa kuciptakan percakapan tanpa prasangka
yang akan berjatuhan dihati
Hingga aku bisa menetap lama disana menciptakan gaung yang merdu
Dan menghentikan detik, mendekatkan jarak hati lalu berlabuh dalam rindu

Namun dingin saja sikap yang terekam membuat rasa enggan menyebar
merebak bagai virus

Aku tak tahu hendak kemana mengabaikan jarak dan melipat keraguan
yang bergerak tanpa rencana
Kangen yang membias seketika lebur
terbang bagai butiran pasir
Mungkin angin menyembunyikannya dibawah bunga
Mungkin juga kupu - kupu ataupun lebah madu telah menghisapnya
luruh tak bersisa

Yang kuingat kau pernah membuka kata - kata manis
Bukankah kita sepakat untuk menjaga hati dalam kebersaman
Mengapa membiarkanku terapung dalam ragu
Hingga sepi bertamu
Tak bisa kupastikan, sebab gejolakku mulai berubah warna
Ataukah kusandarkan saja kebingunganku...aku tak pasti
kehilangan ceritamu memisahkanku dari senyuman

Selasa, Juli 27, 2010

Belajar dengan Cinta



Ada kalanya cinta adalah menunggu
Bersentuhan dengan persoalan yang tak ada habisnya
Terbit dari hati yang terbelah
Mungkin engkau benar, saat ini cinta telah mati di tanganku
Masih ku ingat erangan luka yang begitu perih menderu
Melahirkan kenikmatan dalam sedih yang tiada tara
Ada kalanya cinta adalah ragu
Kepastian dari hati yang tiada juga dapat terengkuh
Lalu matahari membakar gmbar penuh warna
menjadikannya kelam
Siapakah yang perlu menyanyikan nada sumbang ini
Aku ???
Tidak ada lagi romantisme dalam sapa dua anak manusia ketika cinta ditinggalkan
Dan keengganan mewariskan getir yang bertalu - talu di dada
Duka mengembang bagai berdarah
Berhamburan setiap butiran luka dipojok hati
Cinta adalah pengorbanan
Memenuhi kekosongan ruang hati yang engkau bantah
Mengapa harus menepi bila saatnya pembelajaran tentang cinta masih terbuka
Tak perlu mengabaikan rindu
Rasanya terlalu cepat mengambil keputusan

~aku tlah kalah hingga letih tertidur~

Cinta adalah kalut yang membara
Dibumbui resah dan permainan kata
Dan matamu seolah tak mampu lagi berbinar
Menyerupai lampu yang redup
Katakanlah pada mereka, Cinta itu kau biarkan tumbuh liar
Mengembara dalam padang cintanya


Jika aku bertahan dengan bentuk cinta seperti ini, mampukah seseorang menemaniku melawan dunia, mampukah aku belajar dari segala keterbatasanku


Sejenak biarkanlah cinta mengalirkan kesejukan dari hati
Tak perlu menunggu karena cinta ada disini, disini
Abaikan keraguan karena cinta hanya perlu kejujuran
Meski keromantisannya tlah sempurna mengering
Dan hanya sajak - sajak pantai yang tersisa didinding hati
Berilah cinta kesempatan mengembangkan sayapnya
Melangitkan doa dan harapannya


Cinta tak bisa kita tolak aromanya, biarlah kita resapi dan luruh dalam wanginya
Cinta tak pernah punya jalan yang sama, ia mempunyai iramanya sendiri untuk kita kenali, untuk kita pelajari
Karena meski berlikunya cinta, berujung kalut yang terenda dalam benak kita, tapi mengapa ada sisa - sisa dari rasa seolah kita terus saja menyimpannya dalam hati dan ingatan
Karena cinta adalah pembelajaran diri, pendewasaan dan keikhlasan
Cinta merebak bagai tak berpola, asing, luas dan senantiasa baru...

Selasa, Juli 13, 2010

Dalam mata Bapak


Di hela napas yang begitu berat dari penat kehidupan...ada kerelaan panjang yang terus meretas dan menjalar disepanjang hatinya
Entahlah...
Dari bening mata, gejolaknya beradu kebimbangan
Tersadar jika harapan satu - satu dari kebanggaanya telah tumbang, pupus dalam kobaran amarah yang hampir meluluhlantakkan hati Bapak
Remuk...
Dan air bening itupun tak terlerai lagi
Jatuh dalam keterdiaman

Aku hanya bisa menatapnya
Dan sekuat hati menahan airmataku sendiri
Mengapa...
Ya Rabb...

Senyum Bapak seolah kering
Suaranya melemah

Dalam sepanjang sepertiga malam sujud panjangnya yang tergugu
Mungkin relung hatinya penuh dengan pertanyaan
Mengapa...
Ya Rabb...
Dan Kapan semua lumuran luka ini akan mengering
Panjangkan keikhlasan dan kesabaran dari hati kami

Kamis, Juli 08, 2010

Izinkan Aku


Sebuah teguran mencoba merubah keteguhan yang tersusun dari rasa percaya
Hati ini milik Mu ya Rabb...bekal yang sedikit ini membentur sandungan hingga berurainya air mata
Izikan aku ya Rabb...bertasbih padamu, mereguk cinta dan kasih Mu


Hari ini napas yang bertahan diraga benar - benar tercekat, menahan tangis yang hampir meleleh dari telaga mata

Hari ini kelam menggantung
melingkungi diri dan jiwa dalam sujud

Ya Rabb...kuatkanlah hati
Limpahilah maghfiroh Mu...

Aku hanya mampu melebur bersama tasbih, tahmid, takbir dan tahlil
Bismillah...
Segala puji bagi Mu

Izinkan aku lafazkan taubat atas sentuhan kalut yang meretas dijiwaku
Berilah kekuatan...