Rabu, Agustus 05, 2009

Jangan...renggut ia dariku

Sebuah peristiwa minggu lalu, ketika kesabaran mengetuk pintu rumahmu
Ada luka dimatanya....mengembang bagai permata di ujung safana
Setelah letih mencari, harapan berujung impian
Dia hanya tawar saja....berujar dengan membelakangimu
Seolah ragu untuk membagi berita yang ia bawa
Kesedihan, masihkah engkau memghimpit rumah yang ingin kau tinggali
Memang harapan bukan milikmu seorang
Jangan....jangan renggut ia dariku
Ratapmu...erangmu...keluhmu
Mungkin kesabaran harus selalu bersamamu, menemani mimpi dan harapanmu...
Bukankah sudah takdirnya setelah malam akan berangsur pagi
Biarkan mengalir bersama ceritamu
Biarkan luka hanya lewat saja....
Hanya bertamu sejenak...
Karena airmata bukanlah sebagai penyesalan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar